Makanan Sumber Protein untuk Bayi

Masa-masa pertumbuhan bayi adalah masa yang penting untuk diperhatikan termasuk asupan gizi pada makanannya. Setelah bayi menginjak usia 6 bulan, maka sudah bisa diberikan makanan pendamping yang bernutrisi. Moms juga perlu memberikan makanan sumber protein untuk bayi dalam menunya.

Protein menjadi salah satu nutrisi penting yang berpengaruh pada tumbuh kembang bayi. Secara umum protein dibagi menjadi dua jenis, yaitu protein nabati dan protein hewani. Moms tentu sudah mengetahui jika protein hewani bersumber dari hewan, sedangkan nabati bersumber dari biji-bijian dan sayuran.

Makanan Sumber Protein Untuk Bayi

MPASI pada bayi tidak hanya terbatas pada puree atau sereal bayi. Asupan protein juga sangat penting untuk dimasukkan pada menu MPASI. Tubuh bayi sangat memerlukan asupan protein untuk mendukung pertumbuhannya. Beberapa sumber protein yang bisa Moms berikan pada Si Kecil antara lain.

·Kacang Polong dan Lentil

      Jenis bahan makanan ini merupakan salah satu sumber protein nabati yang baik dikonsumsi oleh Si Kecil pada menu MPASI-nya. Penyajiannya juga cukup mudah, sehingga Moms tidak terlalu repot membuatnya. Bahan ini juga mudah didapatkan di pasar dan supermarket.

      Moms bisa membeli kacang polong dan lentil dalam bentuk kaleng. Pilihlah kacang polong kalengan yang tanpa natrium. Sebelum diolah, bilas terlebih dahulu dan tiriskan, kemudian haluskan menggunakan blender atau garpu.

      Kacang polong ini dapat disajikan dengan mencampurkan ASI agar lebih encer. Selain itu Moms juga bisa mencampurkan dengan puree dari buah-buahan atau sayuran. Jika usia Si Kecil sudah lebih besar, Moms bisa menyajikan kacang polong sebagai finger food.

· Selai Kacang

      Dalam laman Parents disebutkan bahwa, makanan yang berfungsi sebagai sumber protein yaitu selai kacang. Meskipun beberapa sumber menyebutkan selai kacang dapat memicu alergi, namun sekarang justru direkomendasikan menyajikannya lebih awal.

      Hal ini dipercaya bahwa konsumsi kacang lebih dini akan mampu menurunkan potensi risiko terjadinya alergi makanan pada Si Kecil. Moms hanya perlu mengoleskan sedikit selai pada roti, atau bisa juga dicampurkan dengan puree.

      Selai kacang ini mampu untuk memenuhi kebutuhan protein harian sang buah hati. Tapi Moms, jangan berikan Si Kecil hidangan kacang dalam bentuk utuh ya, atau selai kacang tanpa campuran. Hal ini akan meningkatkan resiko bayi tersedak.

·Tofu

      Makanan sumber protein untuk bayi selanjutnya adalah tofu. Penyajiannya cukup mudah, Moms hanya perlu menghaluskan tofu dan mencampurkan pada sayur atau puree. Gunakan blender atau food processor agar lebih cepat halus.

      Bisa juga dengan alternatif sajian lainnya, yaitu dengan cara dipanggang. Ambil tofu secukupnya dan panggang hingga matang, potong kecil-kecil sesuai selera. Tofu panggang ini bisa menjadi finger food untuk Si Kecil yang telah berusia 8 hingga 12 bulan.

 

      Apabila Moms menyajikan tofu sebagai finger food, pastikan peralatan makan bayi steril dan BPA-free. Moms bisa melakukan steril peralatan makan dan juga botol susu dengan menggunakan sterilizer dari https://drbrowns.id/.

  • Daging

      Melansir dari situs Parenting.com, seorang dokter anak di Lucile Packard Children’s Hospital Dr. Alan Greeene mengatakan, “Daging sapi, kalkun, dan ayam merupakan sumber protein yang dapat dikonsumsi oleh bayi sekalipun”.

      Daging mengandung protein yang tinggi dan sangat direkomendasikan sebagai makanan pendamping ASI yang perlu dikenalkan sejak dini. Selain itu daging juga tinggi akan zat besi, dimana bermanfaat untuk mengoptimalkan perkembangan otak dan sistem imunitas Si Kecil.

     Moms bisa memberikan daging kapan saja, setelah mendapatkan makanan padat atau berusia di atas 6  bulan. Cara penyajianya bisa dicampurkan pada puree sayur atau pada sereal bayi.

· Telur

      Siapa yang tidak tahu telur? Dr. Han Wee Meng seperti dikuti dari HealthXchange.sg. mengungkapkan bahwa telur adalah salah satu sumber kolin, vitamin, dan tinggi protein serta memiliki nutrisi penting untuk perkembangan otak bayi.

      Menu makanan yang disarankan oleh Dr Han yaitu telur disajikan dengan cara digoreng, direbus, dibuat omelet, atau bisa juga dicampurkan dalam nasi tim, sup, serta puree. Olahan ini akan lebih memudahkan bayi untuk memakannya.

      Beberapa anak mungkin mengalami gejala alergi pada telur. Ada baiknya Moms mengetahui riwayat alergi keluarga terlebih dahulu, sebelum memberikan telur. Jika didapatkan riwayat alergi, konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter spesialis anak untuk penanganan lebih lanjut.

·Produk Olahan Susu

      Macam produk olahan susu ini seperti yoghurt dan juga keju. Makanan ini mengandung kalsium dan tinggi protein. Produk ini bisa Moms berikan pada Si Kecil yang telah berusia 6 bulan ke atas. Namun ASI tetap menjadi minuman utama bayi hingga usianya 12 bulan.

      Apabila hendak memberikan susu sapi, Moms harus memastikan bahwa Si Kecil telah berusia lebih dari 12 bulan. Anak-anak pada kelompok usia ini membutuhkan banyak energi untuk tumbuh kembangnya. Jadi produk susu dan olahan susu ini akan sangat membantunya.

      Keju bisa disajikan menjadi finger food atau bisa juga dicampur pada menu MPASI lainnya, misalnya puree buah dan sayur dengan tambahan keju parut. Menu lainnya yang berbahan keju juga bisa dicoba untuk memperkenalkan rasa dan mencukupi kebutuhan nutrisi Si Kecil.

·Ikan

      Seperti yang telah Moms ketahui, bahwa ikan adalah sumber protein hewani yang mengandung protein tinggi. Konsumsi ikan juga bisa membantu meningkatkan kesehatan tulang dan otot bayi. Jenis ikan yang bagus untuk MPASI antara lain salmon, sarden, serta tuna.

      Jenis ikan tersebut mempunyai kandungan asam lemak omega 3 yang membantu dalam proses perkembangan otak, mata dan juga saraf bayi. Moms juga bisa konsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis anak sebelum memberikan menu ikan pada MPASInya.

Bolehkah MPASI Tanpa Protein Hewani?

Beberapa orang tua mungkin akan ragu untuk memberikan protein hewani pada sang buah hati. Alasannya mungkin bisa memicu munculnya alergi. Padahal MPASI dengan protein hewani ini sangat penting dalam meningkatkan tumbuh kembang anak.

Anak usia 6 bulan ke atas sedang mengalami perkembangan yang pesat, sehingga sangat membutuhkan protein baik nabati maupun hewani. Pertumbuhan anak ini berarti tentang pertumbuhan fisik yang semakin besar. Jadi Moms tetap harus memberikan protein hewani dalam menu MPASInya.

Dari sebuah penelitian yang dilakukan, ditemukan bahwa penyerapan nutrisi dalam tubuh akan cenderung kurang baik jika hanya mengkonsumsi protein nabati saja. Agar penyerapan lebih optimal, dibutuhkan asupan nutrisi dari protein hewani juga.

Seorang ahli gizi Dr. Rita Ramayulis, DCN., M.Kes menjelaskan, “Cara terbaik untuk membantu pertumbuhan anak adalah dengan memberikan duo protein, protein nabati dan hewani. Jika hanya diberikan protein nabati saja, maka anak bisa mengalami gagal tumbuh”.

Bayi usia 6 bulan ke atas mengalami proses tumbuh kembang yang sangat pesat. Hal ini perlu didukung dengan makanan dan nutrisi penting dalam tubuh. Moms bisa memberikan makanan sumber protein untuk bayi dari beragam jenis baik nabati maupun hewani

Dr. Brown's botol susu wide neck
Apa itu Dr. Brown's Options™ Bottle?
Tips Menyendawakan Bayi
Lifestyle_Gia_Blue_Elephants_O16A1167
5 Tips Memilih Kantong ASI Terbaik 2019