MPASI untuk Tambah Berat Badan Bayi
Usia 6 bulan dianggap sebagai ‘masa emas’ para bayi dimana di usia tersebut pertumbuhan dan perkembangannya dipengaruhi oleh asupan gizi dari makanan MPASI yang dikonsumsi. Peran ASI sudah bukan lagi prioritas utama, melainkan menjadi asupan tambahan saja. Karena MPASI berperan sebagai pendamping ASI, maka asupan gizi dari makanan yang dikonsumsi bayi harus diperhatikan.
Bahan Makanan MPASI agar Berat Badan Si Kecil Naik
ASI atau susu formula menyumbang setengah kalori karena asalnya dari lemak. Selain lemak, makanan MPASI yang mengandung vitamin A, K, E, dan D sangat dibutuhkan tubuh si Kecil dalam masa tumbuh kembangnya. Moms bisa memberikan bahan makanan untuk MPASI dari bahan-bahan makanan seperti buah alpukat, pisang, selai kacang, dan minyak zaitun.
Tekstur daging buah alpukat begitu lembut serta rasa buahnya terasa ringan bagi bayi sehingga buah ini sangat cocok sebagai bahan makanan untuk MPASI yang mampu menaikkan berat badan pada bayi. Selain buah alpukat, buah pisang yang mengandung serat, kalium, dan kalori tinggi juga dipercaya bisa membuat BB bayi naik, bahkan penyajiannya bias dijadikan sebagai cemilan.
Selai kacang merupakan salah satu cara penyajian kacang-kacangan dengan kandungan lemak sehat yang tinggi dan begizi. Moms bisa mengenalkan bahan makanan MPASI ini kepada si Kecil yang sudah berusia 6 bulan. Kacang-kacangan mampu membantu bayi agar tercegah dari resiko alergi. Sementara itu, lemak nabati dalam minyak zaitun memiliki kandungan kurang lebih 9 kkal di setiap gramnya.
Patokan Dasar Normal Tidaknya Tumbuh Kembang Bayi
Ketika bayi baru lahir hingga usia 6 bulan, mereka mendapatkan ASI eksklusif. Namun, mulai usia 6 bulan ke atas, bayi harus diberikan makanan pendamping ASI agar kebutuhan asupan gizinya tercukupi dengan sempurna. Perlu Moms ketahui bahwa kandungan zat besi di dalam ASI akan semakin berkurang semenjak bayi berusia 4 bulan, sehingga Moms harus menyiapkan MPASI di usia 6 bulan.
Bayi yang tumbuh dan berkembang secara signifikan tentu menjadi harapan Moms. Oleh karena itu, Moms dapat melihat beberapa patokan dasar mengenai normal atau tidaknya tumbuh kembang tubuh bayi:
- Lingkar kepala
Tumbuh kembang bayi dapat dilihat normal atau tidaknya dengan melihat perkembangan ukuran lingkar kepalanya. Dokter biasanya bisa mendeteksi secara langsung melalui cara pengukuran kepala apakah bayi memiliki penyakit bawaan atau ada sesuatu hal yang tidak wajar dalam pertumbuhan dan perkembangan si Kecil.
- Berat badan
Semakin berkembang usia bayi, berat badan bayi juga akan turut bertambah. Untuk mendapatkan berat badan yang ideal, Moms sebaiknya memberikan asupan gizi dari makanan MPASI yang sehat agar berat badan si Kecil dapat tercapai menyesuaikan tabel berat badan normal dan ideal yang disampaikan oleh WHO.
- Tinggi badan
Sama seperti berat badan, tinggi badan juga dijadikan patokan dasar normal maupun tidaknya tumbuh kembang pada bayi. Setelah diberikan ASI secara eksklusif dari usia 0-6 bulan, maka makanan MPASI akan sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tubuh bayi ketika mereka mencapai usia 6 bulan ke atas.
Agar tumbuh kembang bayi berjalan optimal dan berat badannya ideal sesuai dengan tabel berat badan ideal dari WHO, maka Moms sangat disarankan untuk memberikan makanan MPASI yang memiliki kandungan zat besi, protein, kalsium, dan energi. Selain keempat kandungan nutrsii tersebut, Moms juga harus memastikan bahwa si Kecil diberikan serat yang cukup supaya BAB-nya lancar.
Berat Badan Normal dan Ideal pada Bayi Sesuai Perkembangan Usianya
Setelah dilahirkan, bukan tidak mungkin jika berat badan si Kecil mengalami penurunan. Hal tersebut merupakan hal yang wajar. Akan tetapi, Moms harus memenuhi gizi si Kecil agar berat badannya bertambah dan sesuai dengan berat badan yang normal dan ideal sesuai usianya. Berat badan si Kecil dipengaruhi oleh asupan makanan, jenis kelamin, usia kandungan, dan faktor genetik.
Semakin bertambah usia si Kecil, berat badannya akan mengalami peningkatan asalkan Moms memberikan makanan MPASI dengan gizi yang cukup dan tetap memberikan ASI atau susu formula sebagai tambahan. Menurut WHO, ketika bayi baru lahir, berat badannya bervariasi, mulai dari 2,7kg-3,9kg. Tinggi badannya juga bervariasi, antara 47,5cm-52,0cm.
Memasuki usia 4 bulan, berat badan bayi mulai dari 6,1kg-7,7kg dan tinggi badannya antara 61,5cm-66,0cm. Di usia 6 bulan, si Kecil mengalami kenaikan berat badan yakni sekitar 7,0kg-8,8kg dengan tinggi badan antara 64,8cm-69,1cm. Berat badan bayi berusia 8 bulan yakni antara 7,6kg-9,5kg sementara tinggi badannya 68,1cm-73cm. Usia 12 bulan ke atas berat badannya cepat bertambah.
Penyebab Bayi Susah Naik Berat Badan
Moms pasti khawatir jika bayi mengalami kesusahan dalam kenaikan berat badannya. Bukan tanpa sebab, ada beberapa hal yang memberikan dampak negatif sehingga berat badan bayi tidak mengalami kenaikan yang signifikan. Jika Moms mendapati masalah ini, sebaiknya Moms segera mencari tahu apa penyebab mengapa bayi mengalami kesulitan naik berat badan.
Salah satu penyebab yang membuat berat badan bayi sulit naik adalah karena salah takaran pemberian susu formula. Susu formula bisa menjadi pengganti ASI ketika si Kecil sudah memasuki masa MPASI. Namun, memberikan susu formula harus sesuai dengan takaran yang tepat supaya tidak menimbulkan masalah berat badan sulit naik pada tubuh bayi di kemudian hari.
Susu formula bisa diberikan saat jeda waktu pemberian makanan MPASI dengan takaran yang tepat. Jika takarannya salah, maka resikonya adalah si Kecil akan mengalami masalah kekurangan kalori. Apabila si Kecil sudah mulai mengonsumsi makanan MPASI, maka Moms harus membuat jadwal untuk MPASI yang teratur.
Tips Mengatasi Bayi yang Susah Naik Berat Badannya
Saat si Kecil sudah mulai MPASI, Moms tetap harus memberikan ASI agar kebutuhan nutrisi si Kecil terpenuhi. Selain ASI, Moms juga bisa memberikan susu formula asalkan takarannya tepat. Berdasarkan rekomendasi IDAI, takaran pemberian MPASI dan ASI atau susu formula yang tepat adalah 6 kali ASI atau susu formula dan 2 kali MPASI dalam sehari ketika bayi berusia 6-8 bulan.
Saat usia si Kecil 9-11 bulan, takaran pemberian ASI atau susu formula 4 kali dan MPASI 4 kali dalam sehari. Sementara itu, ketika si Kecil memasuki usia lebih dari 12 bulan, Moms bisa memberikan ASI atau susu formula 2 kali dan MPASI 6 kali. Tipe makanan MPASI juga harus diperhatikan. Moms bisa memberikan cemilan dari buah-buahan agar kebutuhan seratnya tercukupi.
Oleh karena itu, Moms harus selalu memperhatikan tumbuh kembang bayi dengan melihat kenaikan berat badannya dari waktu ke waktu. Agar berat badan bayi ideal dan normal sesuai dengan yang diberitahukan WHO, maka Moms harus memberikan makanan MPASI yang memiliki kandungan nutrisi lengkap, memberikan selingan ASI atau susu formula, dan cemilan yang sehat.