Himalayan Pink Salt, Pengganti Garam untuk MPASI

MPASI atau Makanan Pendamping ASI baru boleh diberikan saat usia Si Kecil sudah 6 bulan. Akan tetapi, pemberian MPASI dengan penambah rasa masih tidak diperbolehkan untuk bayi yang masih di bawah 1 tahun. Dengan kata lain, Moms sebaiknya tidak menambahkan garam untuk MPASI.

Bukan hanya itu, sebaiknya Moms juga tidak menambahkan gula ke dalam makanan Si Kecil. Pasalnya, memberikan makanan yang ditambah garam dan gula berpotensi menimbulkan masalah kesehatan pada Si Kecil. Jadi, biarkan dulu Si Kecil mencicipi rasa alami hingga usia yang diperbolehkan.

Apakah Garam Boleh Untuk MPASI?

Sekali lagi, pemberian garam pada MPASI bukanlah sesuatu yang disarankan. Jika usia Si Kecil belum mencapai 1 tahun. Berbagai penelitian telah membuktikan bahwasanya pemberian garam pada Si Kecil yang usianya belum mencapai satu tahun dapat meningkatkan risiko berbahaya.

Di antaranya ialah kegemukan, hipertensi serta penyakit jantung di usia yang lebih muda. Bukan hanya itu, bayi juga cenderung sangat sensitif terhadap garam dan memberikan makanan yang terasa asin padanya akan membuat tekanan darahnya langsung tinggi.

Oleh sebab itu, saat Si Kecil usianya belum 1 tahun, berikan MPASI yang tanpa diberi penambah rasa apapun baik itu gula maupun garam. Dengan demikian, sudah jelas ya Moms kapan pemberian garam pada bayi?

Lagi pula, tanpa penambah rasa apapun makanan ataupun minuman yang terasa hambar di lidah orang dewasa justru terasa enak bagi Si Kecil. Alasannya langit-langit mulut Si Kecil itu belum berkembang dengan sempurna. Jadi Si Kecil sebenarnya belum mempunyai preferensi terhadap rasa asin.

Selain itu, makanan alami itu sebenarnya sudah mengandung garam serta gula yang alami loh, jadi penambahan garam dan gula ini tidak perlu diberikan. Kalaupun ingin menambahkan, dilansir dari Halodoc, jumlahnya jangan terlalu banyak.

Pengganti Garam untuk MPASI

Apa pengganti garam untuk makanan bayi? Konon Himalayan Pink Salt bisa diberikan pada Si Kecil untuk menggantikan garam biasa dan Himalayan Pink Salt ini dipercaya lebih sehat. Garam Himalaya merupakan garam yang warna merah muda dan banyak di temukan di pegunungan Himalaya.

Bukan hanya warnanya yang unik, namun Garam Himalaya mengandung mineral dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan garam biasa. Garam Himalaya ini dianggap lebih bernutrisi sehingga disebut-sebut baik untuk MPASI. Dari sini muncul pertanyaan baru, bolehkah Himalayan Salt untuk MPASI?

Dilansir dari Alodokter, sebenarnya belum ada bukti ilmiah yang betul-betul bisa memastikan bahwa garam yang warnanya merah muda ini lebih sehat dikonsumsi termasuk oleh Si Kecil. Terkait dengan Garam Himalaya sebagai pengganti garam untuk MPASI, berikut beberapa fakta yang bisa diperiksa.

 

·         Kandungan Nutrisi Dalam Garam Himalaya

Memang komposisi kimia Garam Himalaya mirip seperti garam dapur biasanya. Garam ini bebas dari sebagian besar polutan serta berbagai jenis pemrosesan kimia dan biasa disebut dengan garam yang paling murni di bumi.

Dari segi nutrisi, diketahui bahwa Himalayan Pink Salt mempunyai 84 mineral alami sekaligus termasuk di dalamnya magnesium, kalium, kalsium, sulfat dan natrium klorida yang semuanya sangat oentung untuk tubuh manusia. Akan tetapi, kandungan nutrium di dalamnya lebih rendah dibanding dapur biasa.

Penyebabnya adalah pemrosesannya kurang dan ukuran garam Himalaya juga lebih besar. Meski memiliki banyak nutrisi, namun Sarah Almond Bushell Mphil, BSc, RD, MBDA, seorang ahli gizi anak mengatakan bahwa garam Himalaya sebaiknya dihindari oleh anak yang usianya masih di bawah 1 tahun

Pasalnya, meskipun ada banyak kandungan mineral serta bahan alami di dalamnya, namun di dalam garam ini masih terdapat sodium chloride. Jadi sekali lagi ditekankan bahwa Himalayan Pink Salt sebaiknya dijadikan pengganti garam untuk MPASI saat Si Kecil sudah agak besar.

·         Tidak Ada Kandungan Yodium Di Dalamnya

Ada banyak sekali kandungan mineral dalam Himalayan Pink Salt atau Garam Himalaya. Sayangnya, tidak ada yodium di dalamnya. Padahal, mineral yang satu ini sangat diperlukan oleh Si Kecil untuk mengontrol tumbuh kembang serta metabolisme tubuhnya.

Apabila Si Kecil tidak memperoleh asupan yodium yang cukup, maka dia bisa saja mengalami penyakit gondok atau pembengkakan kelenjar tiroid. Penyakit ini dapat membuat Si Kecil susah bernapas, menghambat tumbuh kembang dan juga kecerdasannya serta memengaruhi produksi hormonnya.

·         Ada Kemungkinan Sebagian Produknya Mengandung Zat Berbahaya

Lebih lanjut lagi, beberapa produk garam Himalaya bisa saja mengandung zat yang berbahaya atau beracun. Contohnya timbal, cadmium, merkuri dan arsenik. Bahan berbahaya seperti ini bisa terdapat dalam Garam Himalaya yang tidak mendapat sertifikat SNI atau Standar Nasional Indonesia.

Apabila sampai dikonsumsi secara berlebihan oleh Si Kecil, maka ini akan menimbulkan dampak yang tidak baik untuk kesehatannya. Selain itu, tumbuh kembangnya juga akan terganggu.

Pemberian Himalayan Pink Salt pada Si Kecil

 

·         Sebenarnya Tidak Dilarang

Dari berbagai penjelasan sebelumnya, memberikan Garam Himalaya pada Si Kecil sebenarnya bukan sesuatu yang dilarang. Akan tetapi, ini juga bukan suatu hal yang harus Moms lakukan. Lebih dari itu, Moms bisa menggunakan garam dapur biasa atau Garam Himalaya untuk membumbui makanan.

Bahkan sampai saat ini masih belum ada studi yang menyatakan bahwa Himalayan Pink Salt ini lebih sehat untuk Si Kecil dibandingkan dengan garam biasa. Namun jika Moms ingin memberikannya pada Si Kecil, perhatikan jumlahnya ya. Jangan sampai berlebihan.

Agar kebutuhan gizi harian Si Kecil terpenuhi, Moms harus memberikannya makanan dan minuman yang sehat. Contohnya produk susu dan olahannya, rumput laut, seafood, kacang-kacangan, buah, sayur dan telur.

·         Tanyakan Pada Dokter

Jika Moms ingin menjadikan Himalayan Pink Salt sebagai garam pengganti untuk makanan Si Kecil, sebaiknya pilih produk yang telah tersertifikasi BPOM untuk memastikan keamanan kandungan bahan-bahan di dalamnya.

Selain itu, bila Moms merasa ragu dengan garam manakah yang bagus untuk Si Kecil, tanyakan saja pada dokter. Tanyakan pula berapa banyak garam yang perlu diberikan ya.

·         Takaran Pemberian Garam Pada Si Kecil

Perlu diketahui Moms, bahwasanya pemberian garam untuk bayi yang usianya masih 6 hingga 12 bulan, takarannya adalah tidak lebih dari ¼ sendok teh atau kurang dari 1 gram setiap harinya. Sedangkan untuk balita, tidak lebih dari 1/3 sendok teh atau tidak lebih dari 2 gram setiap harinya.

Namun akan lebih baik kalau Moms memperkenalkan bumbu masakan satu ini setelah Si Kecil berusia 1 tahun ya. Lalu untuk Himalayan Pink Salt sendiri disarankan untuk mengikuti aturan yang berlaku untuk garam lainnya. Hal ini dikarenakan komposisi kimia Himalayan Pink Salt dan garam dapur biasa itu sama

Untuk takaran pemberian garam kepada Si Kecil lebih rinci bisa dilihat dalam daftar berikut ini.

  • Usia 1 tahun hingga 3 tahun hanya 2 gram setiap hari (0,8 g natrium)
  • Usia 4 tahun hingga 6 tahun hanya 3 gram setiap hari (1,2 g natrium)
  • Usia 7 tahun hingga 10 tahun hanya 5 gram setiap hari (2 g natrium)

Bukan hanya takaran garam untuk MPASI saja yang penting diperhatikan, Moms, perangkat yang digunakan juga. Pastikan kebersihannya dan untuk peralatan makan Si Kecil sebaiknya pilih dari brand ternama. Pasalnya, brand yang seperti ini hanya menggunakan bahan-bahan terbaik dan aman.

Salah satu yang bisa dipilih ialah Dr. Brown’s. Ini adalah brand yang menyediakan berbagai kebutuhan bayi mulai dari skin care, pasta gigi, sendok, piring, teether serta botol susu antikolik yang telah dipercaya banyak orang tua di dunia.

Dr. Brown’s sendiri memang berkomitmen untuk menciptakan produk yang fokus pada kesehatan Si Kecil. Ingin mendapatkan informasi lebih lanjut? Yuk kunjungi https://drbrowns.id. Moms sekalian bisa berbelanja juga di sana dan dapatkan harga spesialnya ya.

 

Dr. Brown's botol susu wide neck
Apa itu Dr. Brown's Options™ Bottle?
Tips Menyendawakan Bayi
Lifestyle_Gia_Blue_Elephants_O16A1167
5 Tips Memilih Kantong ASI Terbaik 2019