Berat Badan Bayi Turun Drastis?

Para Ibu baru mungkin pernah merasa panik ketika berat badan bayi mengalami penurunan. Padahal secara umum berat bayi baru lahir yang turun adalah hal yang normal. Namun bagaimana  dengan berat badan bayi turun drastis, apakah masih normal juga?

Berat badan dan tinggi badan menjadi indikator penting pada pertumbuhan dan perkembangan bayi. Sudah hal yang lumrah ketika Moms menjadi khawatir saat mendapatkan berat Si Kecil yang turun banyak. Penurunan berat badan ini ada yang masuk kategori normal dan tidak normal.

Normalkah Berat Badan Bayi Turun Drastis?

Bayi yang lahir ketika sudah cukup bulan yaitu pada usia 38-40 minggu, sebagian besar memiliki berat antara 2,5 hingga 4 kilogram. Berat ini dipengaruhi oleh banyak faktor, mulai dari waktu kelahiran, jenis kelamin, asupan gizi selama kehamilan, dan lainnya.

  • Penurunan Berat Badan Bayi Normal

      Bagi bayi yang baru lahir, normal ketika kehilangan berat badannya. Hal ini tanpa melihat bagaimana bayi mendapatkan asupan nutrisi. Bayi yang mendapatkan ASI eksklusif harus beradaptasi karena volume kolostrum yang masih sedikit selama beberapa hari.

      Mengutip dari laman American Pregnancy dijelaskan bahwa, bayi yang baru lahir normalnya akan mengalami kehilangan berat badan sebesar 5% untuk bayi dengan susu formula, dan 7-10% pada bayi baru lahir yang mendapatkan ASI eksklusif.

  • Penurunan Berat Badan Pada Bayi Lahir Besar

      Dalam buku Dad to Dad: Parenting Like a Pro yang ditulis oleh Dr. David Hill dijelaskan bahwa, jika sang ibu menderita diabetes, bayi lahir besar lebih dari 4kg yang kehilangan 10% berat badannya setelah lahir, maka tidak begitu mengkhawatirkan.

      Bayi tersebut kemungkinan baru saja kembali pada berat badan aslinya sesuai dengan berat normal pada bayi baru lahir. Namun jika hal tersebut terjadi pada bayi dengan berat normal atau berat lahir rendah, maka perlu Moms waspadai.

Apa Penyebab Berat Badan Bayi Turun Drastis?

Mengacu pada sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Breastfeeding Medicine, lebih dari 10% bayi ASI akan kehilangan 10% dari berat badannya sejak lahir. Dapat dikatakan hal tersebut adalah hal yang normal. Umumnya berat ini akan turun pada hari-hari pertama kelahiran sebelum akan naik kembali.

·         Produksi ASI yang Kurang

      Sebagai ibu baru sering muncul pertanyaan tentang berat badan bayi turun drastis ini. Kurangnya pasokan ASI atau rendahnya produksi ASI pada ibu menyusui. Sebenarnya hal ini cukup wajar dan dialami oleh hampir sebagian ibu baru.

      Moms bisa merangsang agar produksi ASI meningkat dengan tetap menyusui secara rutin. Jangan lupa untuk istirahat yang cukup, hindari cemas, makan makanan bergizi, perbanyak minum air putih, dan kelola stress dengan baik.

·Masalah Gizi

      Apabila berat badan bayi turun, mungkin Moms akan bertanya, kenapa BB bayi tidak bertambah? Gagal berkembang atau diartikan sebagai pertumbuhan yang lambat pada bayi, disebabkan oleh berbagai faktor. Contohnya adalah masalah gizi pada bayi baru lahir.

      Si Kecil mungkin tidak mendapatkan gizi atau makanan yang cukup karena produksi ASI yang masih sedikit. Bisa juga Moms mengira bahwa ASI yang diberikan telah cukup, padahal belum cukup. Hal tersebut bisa saja mempengaruhi asupan gizi sehingga berat badan bayi menjadi turun.

·Perlekatan yang Salah

      Proses menyusui membutuhkan teknik tersendiri agar bayi dapat menyusu dengan benar. Kesalahan perlekatan pada puting akan membuat proses menyusui menjadi sakit dan tidak optimal. Jika hal ini terjadi maka asupan ASI akan tidak terserap secara sempurna.

      Apabila Moms mengalami kesulitan dalam awal proses menyusui, bisa berkonsultasi dengan tim atau konsultan laktasi terdekat. Atau bisa juga bergabung dengan Dr. Brown’s Parents Club  untuk mendapatkan informasi penting terkait proses laktasi.

·Masalah Malabsorpsi

      Malabsorpsi merupakan suatu gejala yang berkaitan dengan gangguan penyerapan nutrisi. Bayi mungkin telah mendapatkan banyak makanan, tapi kenapa berat badannya tetap turun. Hal tersebut bisa terjadi karena adanya malabsorpsi dalam proses metabolisme tubuh.

      Malabsorpsi ini mungkin saja terjadi karena adanya infeksi dalam pencernaannya. Hal ini ditandai dengan gejala diare, muntah, memar, hingga penurunan berat badan. Dalam kasus ini, dokter anak mungkin akan memberikan obat khusus untuk usus bayi.

a. Adanya Penyakit Dalam Tubuh

b. Penyakit Celiac

Apabila ada keluarga Moms yang memiliki riwayat penyakit celiac, bisa saja Si Kecil juga akan mewarisi penyakit tersebut. Bayi yang menderita celiac ini akan kesulitan dalam mencerna makanan. Terkadang akan muncul gejala seperti sakit perut, diare, dan berat badan menurun.

c. Penyakit Lupus

Lupus termasuk penyakit autoimun yang mampu membuat berat badan bayi menurun drastis. Pada bayi perempuan, akan lebih mudah terserang lupus dibandingkan bayi laki-laki. Gejalanya adalah diare, muntah, pembengkakan kelenjar, berat badan turun, dan masalah sendi.

  1. Tongue-tie

Tongue-tie merupakan suatu kelainan pada bayi yang menyebabkan frenulum lidahnya terlalu pendek. Hal tersebut dapat membuat lidah bayi tidak leluasa untuk bergerak. Si Kecil juga menjadi tidak dapat menyusu dengan benar sehingga asupan ASI tidak maksimal.

Menaikkan Berat Badan Bayi

Secara umum, bayi usia 0-6 bulan akan mengalami kenaikan berat badan sebesar 560 hingga 800 gram per bulan. Para orang tua sering menanyakan tentang bagaimana cara menaikkan berat badan bayi dengan cepat? Cara berikut bisa Moms lakukan untuk Si Kecil yang mengalami berat badan turun drastis.

·Aktif Menyusui

      Agar berat badan bayi segera naik, Moms bisa lebih aktif lagi dalam memberikan ASI. Lakukan 2-3 jam sekali dengan durasi menyusui sekitar 20 menit. Apabila Moms tidak memungkinkan untuk menyusui langsung, bisa dengan memerah ASI dan memberikan kepada bayi melalui media lain.

      ASI perah ini bisa diberikan menggunakan sendok atau dot yang dibuat khusus untuk bayi baru lahir. Botol susu ini sangat aman karena anti kolik sehingga tidak membuat bayi tersedak. Moms bisa mendapatkan botol susu anti kolik melalui website resmi Dr. Brown’s lho!

·Mengkonsumsi Makanan Bergizi

      Moms bisa meningkatkan produksi ASI dengan mengkonsumsi makanan bergizi. Makanan yang masuk ke dalam tubuh akan secara otomatis juga masuk kedalam tubuh Si Kecil melalui ASI. Jangan lupa juga untuk beristirahat cukup dan cukupi kebutuhan cairan tubuh.

  • Menemui Konsultan Laktasi

Konsultan laktasi akan membantu Moms dalam mempelajari cara-cara untuk meningkatkan produksi ASI. Termasuk tentang posisi yang nyaman dan tepat dalam menyusui Si Kecil. Dengan proses menyusui yang benar, maka bayi akan mendapatkan ASI secara optimal dan menaikkan beratnya.

· Pertimbangkan Tindakan Operasi Jika Mengalami Tongue-tie

      Apabila diketahui bayi mengalami tongue-tie, biasanya dokter akan menyarankan frenotomy. Tindakan ini sejenis operasi untuk memotong jaringan tipis yang terletak di bawah lidah bayi, agar lidah bayi dapat bergerak lebih bebas dan mengembalikan kemampuan menghisap ASI dengan baik.

Penurunan berat badan pada bayi sebenarnya adalah hal yang normal terjadi. Namun apabila Moms menemukan berat badan bayi turun drastis, perlu dievaluasi penyebabnya. Bayi yang baru lahir cukup lebih banyak diberikan asupan ASI untuk mengembalikan berat badan tubuhnya.

 

 

 

Dr. Brown's botol susu wide neck
Apa itu Dr. Brown's Options™ Bottle?
Tips Menyendawakan Bayi
Lifestyle_Gia_Blue_Elephants_O16A1167
5 Tips Memilih Kantong ASI Terbaik 2019