Bayi Kembar Siam dan Cara Penanganannya

Berbicara mengenai kembar siam, hal pertama yang mungkin terlintas di pikiran adalah suatu kelainan di mana salah satu atau beberapa bagian tubuh menempel satu sama lain. Meski tergolong langka, sebagian besar bayi kembar siam biasanya tidak bisa bertahan alias meninggal dunia.

Lantas, apa yang menyebabkan bayi kembar siam? Untuk mengetahui penyebab dan cara menangani bayi yang lahir berdempetan alias kembar siam, mari simak ulasan berikut ini ya, Moms.

Faktor Penyebab Kembar Siam

Salah satu faktor penyebab bayi terlahir kembar siam adalah karena adanya proses pembelahan yang tidak sempurna pada bagian sel telur. Karena embrio tidak terpisah dengan sempurna, maka embrio akan tumbuh berdempetan dan bayi akan lahir dengan saling melekat satu sama lain.

Kebanyakan kasus bayi kembar siam biasanya akan berdempetan pada bagian kepala, dada, panggul, atau perut. Pada beberapa kasus, bayi yang terlahir berdempetan kemungkinan harus berbagi organ dengan kembarannya.

Meskipun banyak kasus kematian akibat bayi terlahir berdempetan alias kembar siam, kemajuan dalam medis dan teknologi mampu meningkatkan kelangsungan hidup bayi. Beberapa bayi yang terlahir kembar siam bahkan tetap bisa hidup dengan operasi pemisahan anggota tubuh.

Proses Terjadinya Bayi Kembar Siam

Berdasarkan studi yang telah dilakukan oleh Taiwanese Journal of Obstetrics and Gynecology, kembar siam dapat terjadi pada 1 dari 100 pasang kembar monozigot, 1 dari 50 ribu kehamilan, atau 1 dari 250 ribu kelahiran hidup.

Seiring dengan kemajuan di bidang medis dan teknologi ultrasound, diagnosis prenatal terhadap kemungkinan terjadinya kembar siam dapat dideteksi sedini mungkin. Lalu, kenapa bayi kembar bisa dempet?

Bayi kembar bisa dempet alias kembar siam karena pembelahan embrio yang tidak sempurna. Lapisan embrio biasanya akan terpisah menjadi kembar monozigot pada hari ke 8-12 hari setelah terjadinya pembuahan, kemudian berkembang menjadi organ dan struktur tubuh yang lebih spesifik.

Beberapa ahli juga memperkirakan bahwa saat embrio mengalami pembelahan sekitar 13-15 hari setelah proses pembuahan, maka pembelahan akan terhenti karena prosesnya telah selesai. Padahal bisa saja pembelahan embrio tersebut belum sempurna dan akhirnya menyebabkan kembar siam.

Kembar siam dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam berdasarkan letak organ yang menempel antara lain sebagai berikut ini.

·         Thoracopagus (Dada)

Thoracopagus merupakan kembar siam paling umum yang terjadi di bagian dada. Pada kasus ini kembar siam seperti ini, biasanya mereka akan memiliki satu hati dan usus bagian atas yang sama sehingga harus saling berbagi satu sama lain.

·         Omphalopagus (Abdomen)

Omphalopagus merupakan kembar siam yang saling berdempetan di dekat pusar. Pada kembar siam omphalopagus, bayi harus saling berbagi beberapa bagian bawah seperti usus kecil (ileum) dan usus besar, serta biasanya tidak berbagi hati.

·         Pygopagus (Pangkal Tulang Belakang)

Pygopagus merupakan kembar dengan kondisi bagian belakang yaitu dasar tulang belakang dan bokong saling berdempetan dan saling membelakangi. Beberapa kasus kembar siam jenis ini biasanya akan berbagi saluran pencernaan bagian bawah dan alat kelamin atau organ kemih.

·         Rachipagus atau Rachiopagus (Sepanjang Tulang Belakang)

Rachipagus atau Rachiopagus merupakan kembar siam yang cukup langka terjadi di mana sepanjang tulang belakang berdempetan dan saling membelakangi.

·         Ischiopagus (Panggul)

Ischiopagus merupakan kembar siam di mana bagian panggul akan saling bergabung atau berdempetan, baik dengan posisi tatap muka atau ujung ke ujung. Pada kembar siam jenis ini, mereka harus berbagi saluran pencernaan bagian bawah, hati, organ saluran genital, dan kemih.

·         Kembar Parapagus

Kembar siam parapagus merupakan kondisi di mana bayi yang terlahir kembar saling bergabung berdampingan pada bagian panggul dan sebagian atau seluruh bagian dada dan perut, namun kepala tetap terpisah. Pada kembar siam jenis ini bisa memiliki 2 sampai  lengan dan 2 hingga 3 kaki.

·         Kraniopagus (Kepala)

Kembar kraniopagus merupakan kembar siam yang bergabung di bagian belakang, atas, atau samping kepala, namun tidak di bagian wajahnya alias tetap terpisah.

Pada kembar seperti ini biasanya berbagi sebagian tengkorak dengan otak terpisah, meskipun ada sebagian yang mungkin berbagi beberapa jaringan otak.

·         Cephalopagus (Kepala dan Dada)

Cephalopagus merupakan kembar siam di mana bagian wajah dan tubuh bagian atas saling berdempetan atau bergabung. Kedua wajah kembar jenis ini berada di sisi yang berlawanan dengan satu kepala yang sama dan saling berbagi otak, serta memiliki peluang hidup yang rendah,

Selain jenis-jenis kembar siam di atas, beberapa kasus yang jarang terjadi adalah kembar siam asimetris di mana salah satu kembar memiliki ukuran lebih kecil atau bentuk yang kurang sempurna.

Selain itu, ada juga yang salah satu kembar hanya berkembang sebagian dan menempel pada kembar lainnya dalam bentuk janin. 

Cara Mencegah Kembar Siam

Kehamilan bayi kembar siam pada kenyataannya tidak bisa dicegah atau dihindari karena kehamilan seperti ini biasanya diawali dengan masalah kandungan yaitu kelainan pertumbuhan pada janin di tahap awal proses kehamilan.

Meski begitu, kehamilan kembar siam ini bisa diminimalisir dengan selalu menjaga kesehatan yaitu memperhatikan asupan gizi dalam tubuh dan menghindari kebiasaan merokok atau minum alkohol ya, Moms.

Walaupun tidak berperan secara langsung, asupan gizi yang masuk ke dalam tubuh tentunya akan mempengaruhi hormon atau protein yang dibutuhkan ketika hamil. Nutrisi yang terserap inilah yang nantinya akan berpengaruh pada proses pembelahan sel.

Tidak hanya memperhatikan asupan gizi saja, ibu hamil juga harus melakukan pengecekan atau kontrol ke dokter kandungan secara rutin untuk mengetahui perkembangan janin.

Kehamilan kembar biasanya bisa dideteksi pada akhir trimester pertama melalui pemeriksaan USG dan akan semakin jelas pada awal trimester kedua.

Cara Penanganan Bayi Kembar Siam yang Tepat

Kelahiran kembar siam memang sangat langka dan tidak diketahui secara jelas penyebabnya. Lalu, apakah kembar siam bisa dipisahkan? Jawabannya adalah bisa, meskipun tingkat keberhasilan dan kemungkinan kembar siam untuk bertahan hidup cukup rendah.

Ibu hamil yang memiliki janin kembar siam biasanya akan mengalami risiko komplikasi, sehingga membutuhkan operasi persalinan Caesar (C-section).

Masalah lain yang sering terjadi pada bayi yang lahir dalam kondisi berdempetan atau kembar siam yaitu masalah jantung atau kesulitan bernapas, cerebral palsy, risiko skoliosis, dan ketidakmampuan belajar.

Risiko komplikasi seperti ini dapat terjadi sesuai letak anggota tubuh atau organ mana yang bergabung satu sama lain. Sebelum melakukan operasi pemisahan, dokter ahli dan tenaga medis biasanya akan melakukan pertimbangan secara matang karena tingginya risiko kegagalan pada proses pemisahan.

Namun, jika operasi pemisahan dirasa berbahaya atau Moms memutuskan untuk tidak melakukan operasi pemisahan, dokter ahli beserta tim medis akan membantu memenuhi kebutuhan perawatan medis bayi yang kembar siam di masa tumbuh kembangnya.

Dr. Brown's botol susu wide neck
Apa itu Dr. Brown's Options™ Bottle?
Tips Menyendawakan Bayi
Lifestyle_Gia_Blue_Elephants_O16A1167
5 Tips Memilih Kantong ASI Terbaik 2019